GAZA - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan Sejak serangan genosida tentara zionis Israel 7 Oktober 2023 lalu terhadap warga Palestina di Jalur Gaza jumlah kematian telah mencapai 45.028 jiwa. Jumlah tersebut termasuk 52 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza 24 jam terakhir.
"Pasukan Israel menewaskan 52 orang dan melukai 203 lainnya dalam tujuh pembantaian keluarga dalam 24 jam terakhir, " kata Kementerian itu sebagaimana dikutip Media Anadolu, Senin (16/12/2024).
Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan bahwa banyak warga Palestina yang masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Diusung Empat Partai?
|
Serangan tentara zionis melalui udara dan darat terus berlanjut sejak para pejuang Palestina melakukan perlawanan Taufan Al-Aqsha terhadap Israel 7 Oktober tahun lalu. Meskipun dunia internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera, namun tidak dihiraukan Israel.
Sementara itu perlawanan para pejuang Palestina juga tidak surut. Relawan Indonesia (Mer-C/UAR) di Gaza, Ir. Edi Wahyudi, Senin melaporkan bahwa mereka bertempur tanpa henti selama setahun di seluruh kawasan Gaza. Berbagai operasi perlawanan dilakukan terhadap zionis Israel di Gaza hingga menimbulkan korban jiwa dan menghancurkan kendaraan Israel.
Baca juga:
Tony Rosyid: MK Tidak Butuh Rehabilitasi?
|
“Para pejuang Palestina mengintensifkan operasi dan pertempuran di Jabalia dan bagian Utara Gaza, karena tentara Israel sangat kejam menghancurkan daerah tersebut hingga banyak sekali mengakibatkan korban jiwa dan kehancuran rumah warga, ” kata Edi Wahyudi yang juga arsitek pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Utara.
Edi Wahyudi mengungkapkan, di Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, berhasil menembak jatuh seorang tentara penjajah Israel di daerah penyusupan, poros Timur Jabalia al-Balad, di Jalur Gaza Utara.
Selain itu, Brigade al-Quds menghancuran kendaraan militer Israel dengan alat peledak jenis Thaqeb yang telah ditanam sebelumnya selama pergerakannya di sekitar Menara al-Nada di wilayah Beit Hanoun di Gaza utara, dan banyak lagi keberhasilan para pejuang Palestina dalam melawan zionis Israel yang telah menjajah bangsa Palestina selama puluhan tahun.
Kondisi internal zionis Israel dilaporkan telah mengalami banyak kerusakan akibat perlawanan para pejuang Palestina. Sebanyak 210 rumah dari 450 rumah di Metulla Israel rusak parah, insfrastruktur termasuk jalan, sistem komunikasi, listrik, dan pipa air serta kebun di Metulla rusak parah akibat tembakan hampir 1.600 roket dan mortir ke pemukiman tersebut.
Konflik ini telah memicu kecaman luas dari berbagai negara dan lembaga internasional. Bahkan, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Zionis Israel juga menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional terkait dugaan genosida dalam serangan di Gaza. Penyiksaan dan pemblokiran bantuan kemanusiaan semakin memperburuk situasi di kawasan tersebut, yang telah menjadi sorotan dunia Internasional. (am)