BOGOR, Jurnalis.org - Jama'ah Muslimin (Hizbullah) mengeluarkan pernyataan tegas mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengeluarkan Israel dari keanggotaan organisasi internasional tersebut.
Desakan itu muncul sebagai respon terhadap banyaknya tindakan Israel yang tidak sejalan dengan tujuan utama PBB, yang antara lain adalah menjaga perdamaian dan keamanan dunia serta menyediakan bantuan kemanusiaan.
Dalam pernyataan resmi yang diteken Amir Majelis Ukhuwah Pusat (MUP) H. Sakuri, S.H., Senin 4 November 2024, Jama’ah Muslimin mengungkapkan bahwa PBB yang kini memiliki 193 negara anggota, didirikan untuk mendorong hubungan antar bangsa dan menghormati hak asasi manusia (HAM).
Namun pada kenyataannya Israel terus-menerus melakukan pelanggaran dan mengabaikan 181 resolusi Dewan Keamanan PBB yang memiliki kekuatan mengikat, yang seharusnya menjadi pedoman dalam pemeliharaan perdamaian internasional.
Zionis Israel juga melakukan tindakan kelewat batas terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Israel menyerukan lembaga tersebut dibubarkan, sehingga UNRWA saat ini berada di bawah tekanan besar. Kondisi itu dapat mengakibatkan pendanaan untuk UNRWA terancam dan menambah kesulitan bagi pengungsi Palestina.
”Oleh karena itu, kami mendesak dan menyerukan kepada PBB yang beranggotakan 193 negara secara aklamasi mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB, ” kata Sakuri.
Dengan dikeluarkan Israel dari keanggotaan PBB, Jma’ah Muslimin (Hizbullah) berharap Israel semakin terkucil dari percaturan dunia serta mau menghentikan kebiadaban mereka terhadap bangsa Palestina dan negara-negara lain. ()