KUPANG, - Pelatihan Teknis Pencarian dan Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) Potensi SAR Kabupaten Kupang, NTT, yang diikuti enam personel Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Korwil NTT telah berakhir dengan upacara penutupan di Taman Wisata Boneana, Desa Oematnunu, Kupang Barat, Kupang, NTT, Minggu 24 November 2024 pukul 16.00 waktu setempat.
Terkait dengan telah selesainya pelatihan Water Rescue tersebut, Ketua Umum Ukhuwah Al-Fatah Rescue H. Endang Sudrajat mengapresiasi para anggota UAR Korwil NTT yang telah mengikuti pelatihan selama sepekan dengan baik.
”Selamat dan sukses kepada para anggota Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) yang telah lulus mengikuti pelatihan. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi pionir di UAR NTT kedepan yang lebih baik, ” kata Endang Sudrajat saat dihubungi media, Minggu (24/11/2024).
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, enam anggota UAR Korwil NTT sejak 18 November lalu mengikuti Pelatihan Teknis Water Rescue yang diselenggarakan Basarnas. Pelatihan tersebut diikuti 50 peserta terdiri anggota TNI, Polri, UAR, SAKA SAR, Petugas Taman Wisata Boneana, dan lainnya.
Keenam anggota UAR Korwil NTT tersebut adalah Mahmud Riang Nolowala, Zainal Wabang, Mohammad Ali Ulumando, Ilham, Muhammad Mahfud dan Fathi Jalal Mubarok. Mereka mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh mengikuti arahan instruktur.
Ketua Umum UAR Endang Sudrajat lebih lanjut mengatakan, mengikutsertakan anggota UAR dalam berbagai pelatihan, seperti pelatihan Water Rescue dan lainnya, merupakan wujud komitmen pimpinan UAR dalam memperkuat kemampuan teknis para anggotanya.
”Hal ini menjadi indikator bahwa UAR Korwil NTT terus bergerak maju dalam membangun tim penyelamat yang andal, ” ujarnya.
Menurut Endang Sudrajat, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat akan semakin percaya pada kompetensi UAR dalam merespons situasi darurat, khususnya yang berkaitan dengan pencarian dan penyelamatan di air.
Pelatihan seperti ini juga menunjukkan kolaborasi yang baik antara UAR, pemerintah daerah, dan instansi terkait. Sinergi seperti ini, lanjut Endang, penting untuk keberlanjutan misi kemanusiaan.
Harapan
Ketua Umum UAR Endang Sudrajat berharap, Korwil NTT ke depan dapat terus mengikuti pelatihan serupa secara berkala dengan berkordinasi pihak terkait (Basarnas/BNPB) untuk menjaga kemampuan anggota tetap terasah dan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
Pemetaan daerah-daerah beresiko tinggi, rawan banjir atau kecelakaan air di wilayah NTT juga dapat dijadikan agenda kegiatan Korwil, sehingga upaya mitigasi dan respon SAR lebih terfokus.
Endang Sudrajat juga berharap seiring dengan berjalannya waktu, UAR Korwil NTT dan lainnya dapat melengkapi fasilitas dan peralatan SAR guna mengoptimalkan pelaksanaan misi kemanusiaan.
Selanjutnya, ”Guna membantu program pemerintah dalam penanggulangan dan pengurangan resiko bencana, kita juga dapat melakukan edukasi dan simulasi kepada masyarakat tentang prosedur keselamatan di air, sehingga masyarakat bisa lebih siap menghadapi bencana, ” pungkas Ketua Umum UAR.
Baca juga:
Kaidah Penulisan Tanda Baca
|