MER-C Desak Pemerintah Protes Keras Invasi Israel Terhadap Sistem Kesehatan di Gaza

    MER-C Desak Pemerintah Protes Keras Invasi Israel Terhadap Sistem Kesehatan di Gaza
    Presidium MER-C Dalam Acara Konferensi Pers Terkait Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. (Foto: Dok Mer-C)

    JAKARTA  - Lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia menyampaikan Surat Terbuka kepada pemimpin negara, MPR/DPR dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap invasi militer Israel yang semakin mengancam sistem kesehatan di Gaza Utara.

    Surat yang ditandatangani Presidium MER-C, Sabtu (28/12) ini menyoroti tekanan luar biasa yang dialami fasilitas kesehatan di Gaza selama hampir tiga bulan terakhir. Tekanan tersebut mencakup pembatasan tim medis internasional, pengurangan suplai medis dan bahan bakar, hingga serangan langsung terhadap Rumah Sakit Kamal Udwan dan Rumah Sakit Al Awda.

    Dalam surat tersebut, MER-C menegaskan bahwa situasi ini juga berdampak langsung pada Rumah Sakit Indonesia, yang menjadi tulang punggung sistem kesehatan di Gaza Utara. Sebagai salah satu simbol solidaritas terbesar masyarakat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, keberadaan Rumah Sakit Indonesia kini turut berada di bawah ancaman invasi militer.

    “Kami menyaksikan sendiri bagaimana pasien dan tenaga medis harus bertahan di tengah ancaman perang, sekaligus melawan penyakit. Dalam tiga bulan terakhir, situasi ini semakin sulit, tidak hanya berdampak pada layanan kesehatan tetapi juga pada kesehatan mental para pekerja medis, ” tulis Presidium MER-C.

    Dalam surat itu, MER-C menyerukan kepada Presiden RI, Menteri Luar Negeri RI, serta pimpinan MPR dan DPR RI untuk segera menyampaikan protes keras kepada pemerintah Israel atas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional (International Humanitarian Law). Serangan terhadap fasilitas kesehatan tidak hanya mengancam keselamatan pasien dan tenaga medis, tetapi juga merupakan bentuk genosida yang terencana dan sistematis.

    MER-C menegaskan bahwa suara pemerintah Indonesia, yang mewakili lebih dari 200 juta rakyat Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina, sangat diperlukan untuk menginspirasi pemimpin dunia lainnya agar bersuara.

    “Kelambanan dalam menyuarakan masalah ini tidak hanya berpotensi menghancurkan sistem kesehatan Gaza, tetapi juga memperburuk upaya penghilangan eksistensi rakyat Palestina, ” tegas surat tersebut.

    Surat terbuka yang disampaikan oleh kelima anggota presidium MER-C Indonesia yaitu dr. Hadiki Habib, dr. Tonggo Meaty Fransisca, dr. Zecky Eko Triwahyudi, DR. Ir. Ahyahudin Sodri, dan dr. Yogi Prabowo ini diakhiri dengan ajakan kepada semua pihak untuk segera bertindak menyelamatkan saudara-saudara muslim di Gaza, Palestina, dari upaya penghapusan paksa keberadaan mereka oleh zionis Israel.

    mer-c protes keras pemerintah invasi israel sistem kesehatan gaza palestina
    Al Mujahid

    Al Mujahid

    Artikel Sebelumnya

    UAR Lampung Dukung Basarnas Siaga Khusus...

    Artikel Berikutnya

    Wisata Gunung Dago di Anniversary ke 6 Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    UAR Turut Sukseskan Bakti Sosial Koarmada RI di Pesantren Al-Fatah Cileungsi
    Tony Rosyid: Laut Kok Punya HGB, Negara Makin Kacau!
    MA Kabulkan Peninjauan Kembali (PK) Apartemen Gardenia Bogor
    Hendri Kampai: Menteri KKP Sebut Pagar Laut Tangerang Ilegal, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Ditunggu Rakyat
    Hendri Kampai: Di Indonesia, Rakyat Lebih Percaya Cuwitan Netizen daripada Omongan Pejabat?

    Ikuti Kami